Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm)
Kali ini, di senja hari ini,
Aku berdiri memandang ke pantai
Menyaksikan mentari mohon pamit diri
Dan ajaib sekali, ia selalu pamit dengan berseri-seri
Serasa sedang membelai gemulai
Pantai-pantai hati sanubari
Yang lalu bergema bertubi-tubi memuji
Perginya dia ke balik jeruji malam
Penuh sejuta salam
Sampai jumpa lagi di esok hari.
Lalu datang senja temaram
Menjelang malam dan entah sudah berapa hati
Dibuatnya menjadi terbuai mimpi-mimpi
Ajaib sekali, kepergian yang seakan-akan
Mencipta ruang nostalgia abadi
Orang-orang serasa memandang yang sama
Dari waktu ke waktu.
Lalu lahirlah puisi, nyanyi, dan bahkan tari
Karena kepergiannya penuh daya inspirasi
Membangun imaji-imaji ramai dan sunyi.
Malam ini ada yang dilanda rindu nan galau
Tetapi terobati oleh dikau yang pergi.
Malam ini ada yang dilanda gelora cinta
Dan hangatmu membawa nuansa yang
Entah mengapa senantiasa terasa mengendap
Tetapi sekaligus tidak pernah lembab.
Mungkin karena sinarmu berdaya ajaib.
Labuan Bajo, Juli 2007
(di balik puisi ini terendapkan beberapa pengalaman terdahulu di labuan bajo saat saya juga hanyut menikmati sunsetnya yang indah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar